Look Who we are, we are a dreamer, we make it happen (vision)

 Tugas Modul 1.3.a.4 

Menggambarkan sebuah Visi seperti  melukiskan sesuatu di sebuah kertas, seperti apa dan akan menjadi apa lukisan itu nanti ditentukan oleh si pelukis tersebut. begitulah kira-kira bagaimana saya menggambarkan sebuah Visi. mungkin terkesan melankolis namun mendalam buat saya sebagai seorang guru. karena dengan lukisan itu orang akan melihatnya. 

adalah sebuah mimpi yang saya tuangkan dalam sebuah Visi untuk melakukan sebuah karya terbaik untuk Agama ini, bangsa ini. dan untuk apa saya hidup. dari visi itulah saya berusaha sebaik mungkin dalam menyusun sebuah Visi terutama untuk peserta didik. pekerjaan mendidik tidak hanya sebatas dokumen penilaian, rubrik penilaian yang bersifat administratif, namun mendidika adalah pekerjaan mewujudkan sebuah mimpi yakni VISI. dari visi tersebut saya ingin mengajak peserta didik saya yang akan menjalankan roda kehidupan masa yang akan datang menjadi beberapa diantaranya adalah :

1.    Memiliki keluasan dalam pola berpikir. Pola pikir merupakan hal yang fundamental dalam hidup seseorang, dimana pola pikir akan menentukan Tindakan, dari tindakan akan menentukan sebuah hasil bisa berupa akhlaq, bisa berupa kreativitas, bisa berupa kerja sama. dengan memiliki Pola pikir yang luas maka seseorang tidak hanya pintar melainkan juga menjadi bijaksana dalam menjawab persoalan kemasyarakatan dan negara sekalipun. kuncinya adalah keterbukaan terhadap perubahan, dimana ia mampu menjadikan dirinya survive dalam setiap perubahan, dan ini sejalan dengan prinsip Kontinuitas, Konvergensi, Konsentris yang digagas oleh KHD. dengan memiliki keluasan berpikir maka seseorang itu akan mampu terus suvive dalam derasnya arus perubahan zaman sekalipun. 

2.    Religius. pemahaman religius di sini tidak hanya sebatas seorang siswa itu mampu menjadi pribadi yang sholeh tapi juga harus mampu mensholehkan lingkungan skeitarnya. karena syurga itu terlalu luas apabila dimenangkan oleh seorang diri. menjadi pribadi sholeh saja tidak cukup di era digital saat ini dimana arus informasi begitu cepat, dan keterbukaan begitu luas, sehingga sangat mungkin akan terjadi miss konsepsi dalam hidup, karena hilangnya unsur keyakinan terhadap eksistensi dirinya. seorang ulama pernah mengatakan bahwa "Barang siapa yang tidak mengenal dirinya maka ia tidak mengenal Tuhannya." di era yang serba terbuak banyak sekali orang-orang yang mudah hilang kepercayaan dirinya hanya karena dalam realita virtual yang dibangun menempatkan seseorang itu tidak diakui, kondisi ini fakta di lapangan. maka dengan cita-cita menjadi seorang MUKMIN dan MUSLIH maka hendaklah keberadaan dirinya menjadi sebuah pribadi yang saling memberikan support satu sama lain, memberikan pengaruh baik pada kawan siapapun, sehingga terjalin persaudaraan Muslim yang begitu kuat bahkan dengan keragamannya. pemikiran KHD yang di tajamkan menjadi Profil Pelajar Pancasila merupakan bukti bagi keutamaan seorang siswa untuk menjadi pionir penggerak dalam kepedulian terhadap saudara yang seiman dan setanah air. 

3. Kolaboratif. di Era serba keterbukaannya saat ini sudah bukannya lagi saling menjatuhkan melainkan saling melihat potensi diri, kelebihan kawan atau parnter dalam menggagas sebuah ide perubahan atau perubahan yang menyesuaikan dengan zamannya. dalam kolaboratif seorang siswa akan belajar banyak hal, sebuah pengalaman belajar seperti bagaimana siswa itu belajar menghormati perbedaan pendapat, menerima sebuah kesepakatan , belajar mencari ide, belajar dalam sebuah proses pendewasaan dalam menghasilkan sebuah produk. kolaboratif akan efektif apabila terdapat sebuah dukungan baik dari pimpinan maupun rekan sejawat. dan begitu seterusnya seorang siswa dalam menjalani untuk mendapatkan pengalaman belajar praktik baik dengan rekannya, guru.







Komentar