Koneksi antar materi modul (1.3..a.8)
Paradigma Peran Guru penggerak dalam Perubahan yang menggunakan Pendekatan Inquiri Apresiatif.
Bismillah, teman-teman guru calon penggerak, keberadaan guru penggerak saat ini merupakan sebuah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja, kenapa? karena begitu besar dari pemerintah khususnya kementrian (baca : kemendikbudristek) dalam menginginkan perubahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. bagaimana pola pendidikan yang dibangun oleh sekolah sebagai sebuah ekosistem dan guru sebagai sebuah organizing comiitee yang menjadi eksekutor dari pendidikan itu sendiri.
oleh karena itu mari maksimalkan peran guru penggerak dalam menggerakan perubahan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. dengan menjalankan peran sebagai guru penggerak ada beberapa yang bisa kita gerakan dalam sebuah ekosistem sekolah diantaranya adalah :
1. menjadi pionir dalam sebuah gagasan yang mampu merencanakan baik dalam ide ataupun dalam sebuah perencanaan matang dari penentuan Visi sampai pada pelaksanaan.
2. memberikan pengaruh yang positif terhadap sebuah perubahan yang akan direncanakan, bangun kedekatan antara subordinat dengan superordinat yang mampu membuka peluang untuk mewujudkan apa yang akan di rubah. sehingga terbangun kekuatan yang saling melengkapi.
3. mulai menyusun strategi dalam perumusan perencanaan yang terstruktur dalam mengusung perubahan. bukalah ruang diskusi kepada rekan sejawat yang memiliki sepemikiran terhadap kondisi yang di resahkan bersama.
4. membentuk kelompok diskusi kecil sebagai awal membangun brain storming dan membangun kesatuan hati yang menginginkan adanya perubahan.
5. mulailah dari hal terkecil yang mampu dilakukan hingga menghadirkan sebuah dampak meskipun kecil. lakukan secara kontinue.
6. Bangun integritas dalam melakukan perubahan dengan mempertahankayang sudah saya n etos kerja yang baik tetap bekerja secara prosedur yang sudah baku di tempat mengabdi.
7.Perbesar lagi ruang lingkup perubahan yang ingin dilakukan, secara bertahap dan lebih luas lagi pengaruhnya.
dari pemaparan diatas, dapat terlihat bagaimana peran guru penggerak dalam mengawal suatu perubahan. peran guru penggerak terhadap perubahan tidak hanya sebatas pada keinginan semata, namun harus bisa merumuskan sebuah perubahan yang terencana secara matang.
dengan memanfaatkan paradigma inquiri Apresiatif yang tertuang dalam B.A.G.J.A akan memudahkan guru penggerak dalam menjalankan perannya untuk melakukan suatu perubahan, yang mana perubahan itu tersusun dalam sebuah planing jangka panjang yang melibatkan berbagai unsur sebagai patokan dalam pelaksanaan perubahan secara berkesinambungan. dengan kerangka B.A.G.J.A diantaranya adalah sebagai berikut :
B = Buat pertanyaan, ini merupakan langkah pertama dari visi yang sudah kita rumuskanterlebih dahulu. dari sini akan ada beberapa pertanyaan yang kemudian akan berdampak pada tindakan, karena judul akan mempengaruhi tindakan. pertanyaan tersebut amengacu pada diri sendiri yakni ''Apa yang akan saya lakukan terhadap visi yang sudah saya tentukan''
A= Ambil pelajaran , pada bagian ini cobalah ambil pelajaran dari institusi lain yang pernah melakukan perubahan yang sama dengan yang kita ingin lakukan saat ini. bahasa lebih sederhannaya adalah melakukan kajian literatur dimana itu menjadi landasan teori dalam melakukan suatu gagasan perubahan, yang orang lain pernah melakukan juga.
G = Gali mimpi, pada tahap ini buatlah sebuah gambaran keberhasilan dari pertanyaan pertanyaan sebelumnya sebagai ungkapan jika perubahan yang dilakukan berhasil.
J = Jabarkan Rencana, pada tahap ini guru penggerak mulai menjabarkan rencana mengenai langkah konkret dalam melakukan suatu perubahan yang dapat dilakukan oleh tim yang sudah dibentuk.
A = Atur eksekusi , pada tahap ini mulailah eksekusi dalam melakukan perubahan, atur siapa saja yang melakukan pelaksanaan, atur pula mengenai alat instrumen perubahan, kemudian siapa saja yang melaksanakan, siapa yang melakukan monitoring evaluasi, siapa yang mengeluarkan kebijakan.
Begitulah rencana B.A.G.J.A yang bisa di gunakan sebagai bentuk instrumen / alat yang digunakan berdasarkan paradigma inquiri Apresiatif yang bisa digunakan guru penggerak untuk menjalankan perannya dalam mewujudkan perubahan di sekolah yang bisa di-wujudkan sebagai bentuk implementasi dari filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara.
karena sejatinya perubahan itu mulai dari diri guru penggerak tersebut, yakni melakukan perubahan dalam diri dimana dimulai dengan memiliki Growth Mind set yang di visualisasikan dalam bentuk Visi kemudian mewujudkan dengan misi yang terencana dalam penggunaan pendekatan Inquiri Apresiatif. sehingga kolaborasi terwujud dalam bentuk nilai yang sama dan menghasilkan simbiosis mutualisme.
mari wujudkan visi Indonesia menuju tahun 2045 : ''Meningkatkan standar mutu karakter santri SMA NFBS LEMBANG BERKARAKTER PROFIL PELAJAR PANCASILA"
Komentar
Posting Komentar