Postingan

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3

Gambar
 Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar Indikator : Dalam refleksinya, CGP menyampaikan poin-poin berikut: 1. pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh  2. emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar  3. apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar  4. apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar  5. keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi     1. Pengalaman dari materi pembelajaran pada modul ini semakin mengerucut pada bagaimana mengurai sebuah program baik itu Kokurikuler, intrakurikuler,dan ekstrakurikuler. yang dikombinasikan dengan memasukan tujuan program, dan juga bagaimana mengupas dan mengeksplore pembelajaran yang berkarakter profil pelajar pancasila.      2. Perasaan saya ketika saya mempelajari modul ini adalah semakin bahagia karena saya bisa saling melihat program yang dikembangkan dari metode bagja dari berbagai sekola

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 (Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya)

Ekosistem merupakan sebuah tata interaksi antara makhluk hidup dan unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan. Sebuah ekosistem mencirikan satu pola hubungan yang saling menunjang pada sebuah teritorial atau lingkungan tertentu. Jika diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling Berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya. Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah: Murid Kepala Sekolah Guru Staf/Tenaga Kependidikan Pengawas Sekolah Orang Tua Masyarakat sekitar sekolah Dinas terkait Pemerintah Daerah Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di anta

Budaya positif di sekolah

Pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan sebagai pemimpin   Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media. CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.   Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? Adapun pratap triloka dalam pendidikan sebagai sistem among yang diusung oleh KHD antara lain: a)        Ing ngarsa sung tuladha, maknanya adalah, seorang guru menjadi teladan bagi muridnya. b)        Ing madya mangun karsa, maknanya, seorang guru menjalin komunikasi yang baik dengan muridnya. c)        Tut wuri handayani, yaitu peran guru sebagai motor penggerak yang mem

Koneksi Antar Materi Modul 2.3

Gambar
                                            Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Bismillah, pembelajaran di Guru Penggerak saat ini merupakan bagian yang sangat menantang buat saya. Pengalaman yang berharga karena saya mencoba metode baru dalam mengerjakan dan menunaikan pembelajaran di CGP ini. Jika terdahulu saya belajar hanya mendengar, melihat namun saat ini saya belajar dengan mempraktikan metode alurtirta yang menjadi acuan dalam praktik metode coaching. Alurirta yang saya pelajari merupakan hal baru bagi saya, yang mana metode ini seorang coach berusaha. Membimbing coachee nya untuk bisa menemukan solusi dari problematika yang sedang dihadapi, ini sebuah refleksi bagi setiap kita bahwa dalam seorang guru pasti akan di hadapkan pada sebuah permasalahan yang kompleks yang dialami oleh seorang siswa mulai dari kebutuhan dirinya yang belum terpenuhi, begitu juga kapasitas dari seorang guru dalam pengelolaan emosinya untuk melakukan penanganan siswa yang berkebutuhan khusus, maka guru